"Singkat, Padat dan Jelas", seperti itulah Gubuk Pintar menggambarkan sejarah TikTok. Bukan tanpa alasan, aplikasi satu ini relatif belum lama dirilis tetapi sudah berhasil menjadi salah satu yang paling populer saat ini.
Perkembangannya yang cukup singnifikan pun tidak lepas dari kontroversi yang pernah dihadirkannya. Namun jangan salah, TikTok pun memiliki segudang manfaat yang menarik untuk kita telusuri.
Melalui artikel ini, Gubuk Pintar akan mengajak mu mengetahui lebih dalam tentang sejarah TikTok, serta informasi menarik lainnya dari aplikasi ini seperti penemunya, fitur hingga manfaatnya. Simak lebih lanjut ya!
Daftar Isi |
Apa Itu TikTok?
Tiktok adalah aplikasi smartphone untuk membuat dan menonton berbagai video pendek yang dipersonalisasi semenarik mungkin. Aplikasi satu ini sifatnya terbuka untuk siapapun dan berhasil menjadi salah satu media trendmaker.
Aplikasi TikTok tersedia di semua jenis smartphone, baik Android, iOs dan lain sebagainya, umumnya telah support untuk menjalankan aplikasi yang satu ini. Rasanya memang sudah barang wajib untuk setiap sistem operasi dapat menjalankannya, mengingat popularitas TikTok yang kian cemerlang.
Melansir situs Businessofapps, TikTok telah memiliki lebih dari 689 juta pengguna aktif bulanan pada 2020. Jumlah pengguna yang luar biasa tersebut juga membuat valuasi dari TikTok pun ikut meningkat. Investor TikTok diketahui melabeli aplikasi satu ini senilai 50 Miliar USD berdasarkan informasi Reuters.
Baca Juga: Mengulas Sejarah Twitter dan Perkembangannya
Sejarah TikTok dan Perkembangannya
Aplikasi TikTok berasal dari negara Cina, dimana disana lebih dikenal sebagai nama Douyin. Aplikasi ini diluncurkan pertama kali pada tahun 2016 oleh pengembang bernama ByteDance.
Awalnya, TikTok hanya diluncurkan di Cina saja pada September 2016 dengan nama A.me yang kemudian berubah menjadi Douyin pada bulan Desember di tahun yang sama. Keinginan untuk menjaring lebih banyak pengguna, membuat Douyin ekspansi ke pasar global pada tahun 2017.
Tepatnya pada September 2017, satu tahun setelah peluncurannya di Cina, Douyin secara resmi dirilis untuk pasar global dengan nama brand "TikTok". Meskipun tampilannya sama tetapi TikTok dan Douyin memiliki database server yang berbeda sehingga tidak bisa mengakses konten lintas aplikasi.
Saat itu, terdapat salah satu aplikasi serupa yang juga cukup populer bernama Musical.ly yang kebetulan juga berasal dari Cina. Sebagai salah satu langkah memperbesar brand nya, ByteDance pun memutuskan untuk membeli Musical.ly seharga 1 miliar USD pada 9 November 2017.
Perlu diketahui, kala itu Musical.ly sudah cukup populer dalam skala global. Per Mei 2017, Musical.ly memiliki lebih dari 200 juta pengguna aktif melansir dari Wikipedia.
Setelah mempersiapkan segala sesuatunya, TikTok akhirnya menggabungkan aplikasinya dengan Musical.ly pada 2 Agustus 2018 dengan tetap menggunakan nama TikTok. Langkah ini pun berhasil membuat brand TikTok memperluas komunitas penggunannya ke lebih banyak wilayah di dunia.
Tahun 2018 ini bisa disebut pula sebagai tahun yang begitu drastis dalam peningkatan popularitas TikTok. Bukan hanya karena berhasil menarik para pengguna Musical.ly tetapi juga karena para selebiritis dunia mulai ikut menggunakan aplikasi ini.
Sebut saja Jimmy Falon, Tony Hawk hingga Justin Bieber. Tentu ini merupakan capaian positif karena dengan adanya orang-orang tersebut, maka para penggemarnya pun ikut 'tersedot' ke aplikasi ini. Tak heran, TikTok berhasil menjaring lebih dari 271 juta pengguna pada akhir tahun 2018 melansir CNBC.
Jumlah penggunanya terus bertambah hingga mencapai lebih dari 500 juta pada Desember 2019 dan menjadi aplikasi yang memiliki jumlah unduhan terbanyak di Apple Store dan Google Play Store pada tahun 2020 dengan jumlah 2 milyar unduhan.
Pada tahun 2020, TikTok pun melebarkan fungsi aplikasi. Semula, TikTok dikenal hanya sebatas aplikasi hiburan semata tetapi juga untuk keperluan bisnis. Di tahun ini, TikTok memulai kerja sama dengan Shopify yang memungkinkan pengguna untuk membeli produk langsung dari TikTok.
Selain itu, TikTok juga merilis TikTok Ads. Fitur yang sama dengan Facebook Ads dan Instagram Ads, dimana pengguna dapat mengiklankan produk/jasa di aplikasi.
Sejarah Tiktok di Indonesia pun tak kalah menarik. TikTok sempat memiliki momen 'pasang-surut' di pasar Indonesia setelah sempat bermasalah dengan pemerintah hingga mengakibatkan aplikasi satu ini di blokir pada tahun 2018.
KOMINFO menjelaskan bahwa pemblokiran ini terjadi karena muncul laporan adanya konten-konten ilegal dalam aplikasi TikTok sehingga menimbulkan keresahan masyarakat.
Namun blokir ini hanya sementara saja karena 7 hari kemudian TikTok dapat kembali beroperasi setelah adanya pertemuan dengan pihak ByteDance untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Selain Indonesia, TikTok juga pernah diblokir oleh beberapa negara lain seperti Pakistan, India, Bangladesh dan Amerika.
Negara Pengunduh TikTok Terbanyak di Dunia (sumber: Statista) |
Sebelum memblokir TikTok, India diketahui sebagai negara pengunduh TikTok terbanyak di dunia yang mencapai 99,8 juta kali pada 2020. Indonesia berada di urutan ke-empat dengan 30,7 juta unduhan.
Sosok Penemu TikTok
Penemu TikTok adalah orang yang sama dengan CEO dari ByteDance, Zhang Yiming. Ia merupakan seorang pebisnis muda yang dikenal sebagai 'internet entrepreneur' karena mayoritas produk bisnisnya yang berhubungan dengan internet.
Zhang Yiming, Sosok Penemu TikTok (sumber: supchina) |
Pendiri Tiktok ini merupakan warga negara asli Cina dan menyelesaikan pendidikan sarjananya di Nankai University, Tianjin pada tahun 2005. Awalnya, Zhang mengambil jurusan Microeletronics sebelum menggantinya menjadi Software Engineering hingga lulus.
Setelah lulus, Zhang sempat berkarir sebagai teknisi disalah satu situs agensi travel di Cina yang bernama Kuxun pada 2006 hingga 2008. Zhang kemudian melanjutkan karirnya di Microsoft tetapi tidak berlangsung lama karena Ia tidak cocok dengan lingkungan kerja raksasa teknologi satu ini.
Setelah keluar dari Microsoft, Zhang kembali ke Cina untuk bergabung dengan startup bernama Fanfou. Sayangnya, startup ini tidak berumur panjang dan terpaksa gulung tikar. Zhang sendiri akhirnya memutuskan mejadi seorang pebisnis pada 2009 ketika mengakuisisi Kuxun.
Perusahaan pertamanya itu sempat akan dibeli oleh Exepedia, sebuah agensi travel Amerika. Zhang yang mengetahui hal tersebut bergerak cepat dan berhasil mendapatkan persetujuan untuk mengakusisi Kuxun dan menjalankannya dengan nama 99fang.
Aktif mengembangkan 99fang, membuat Zhang mendalami proses kerja mesin pencari, utamanya Baidu. Pada 2012, Zhang merasakan bahwa para pengguna internet di Cina kesulitan untuk memperoleh informasi di mesin pencari melalui smartphone mereka.
Baidu pun menurut pandangannya gagal memberikan informasi yang cocok karena terlalu banyak campuran antara hasil pencarian dengan iklan. Ia pun bertekad untuk membuat aplikasi yang mampu menghasilkan pencarian yang relevan bagi pengguna berbasis Artificial Intelligence.
Pemilik TikTok ini pun mendirikan ByteDance di tahun tersebut dan meluncurkan Toutiao, sebuah aplikasi berita, sebagai produk pertamanya. Toutiao 'ditanamkan' algoritma yang mampu menganalisis pengguna dan menghadirkan konten-konten yang relevan dengan minat mereka.
Aplikasi ini berhasil mencapai kesuksesan setelah dua tahun peluncurannya, dimana pengguna hariannya mencapai 13 juta. Pencapaian ini membuat Zhang mengarahkan fokus untuk mengembangkan ByteDance secara global, tidak hanya di Cina saja.
Salah satu terobosan yang dilakukan Zhang adalah dengan meluncurkan Douyin yang kemudian di kemas ulang dengan nama TikTok ketika dilepas ke pasar global yang menjadi awal dari sejarah TikTok.
Zhang sendiri kini dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Cina dengan total kekayaan diperkirakan mencapai angka 60 Miliar USD pada awal 2021 melansir dari Forbes.
Baca Juga: Sejarah Telegram, Aplikasi Kaya Kontroversi
Ragam Fitur TikTok
Terdapat berbagai macam fitur TikTok yang dapat digunakan oleh penggunanya. Namun ada beberapa hal yang Gubuk Pintar rasa cukup menarik untuk dibahas, antara lain
- Berbagi Video Pendek
Ya, tidak mungkin tidak dicantumkan yang satu ini berhubung ini adalah fitur utama dari TikTok. Kamu bisa membuat video berdurasi hingga 1 menit yang dapat kamu berikan efek, filter dan lainnya sehingga lebih menarik dan eye catching langsung melalui aplikasi. - TikTok Ads
Ini adalah terobosan baru dari TikTok. Aplikasi ini memanfaatkan popularitasnya untuk turut serta memberikan ruang untuk para pebisnis mempromosikan produk/jasa nya melalui TikTok. - Reactions
Sebelumnya, video reaksi sudah cukup terkenal di YouTube. Kamu mungkin sudah sering menyaksikannya. Melihat hal itu, TikTok pun tidak mau ketinggalan dan meluncurkan fitur ini pula di aplikasinya.
Kamu dapat membuat video reaksi terhadap video lainnya yang ada di TikTok dengan mudah sekarang. - Year on TikTok
Fitur TikTok yang satu ini semacam 'montage' dari apa yang telah kamu lakukan dalam satu tahun terakhir. - Q&A (Question & Answer)
Kalau kamu memiliki kreator TikTok favorit, sekarang kamu bisa dengan mudah mengajukan pertanyaan dengannya. TikTok telah merilis fitur Q&A yang bisa lebih mendekatkan kreator dengan penggemarnya melalui tanya jawab interaktif seperti ketika sang kreator sedang live.
Di luar fiturnya yang menarik, TikTok pun memiliki satu kerja sama spesial di Indonesia yaitu menghadirkan acara Tiktok Awards Indonesia. Ini merupakan buah kerja sama mereka dengan stasiun televisi RCTI yang pertama kali diselenggarakan pada akhir tahun 2020 lalu.
Acara ini bertujuan untuk mengapresiasi para kreator TikTok tanah air yang telah membagikan musik dan videonya di TikTok. Sebuah momen penting yang memperpanjang 'pasang-surut' sejarah TikTok di Indonesia!
Baca Juga: Cara Membuat Video Di Aplikasi TikTok
Manfaat TikTok
Popularitas yang diperoleh tentu tidak lepas dari manfaat TikTok yang berhasil dirasakan oleh para pengguna setianya. Menurut Gubuk Pintar, setidaknya beberapa hal berikut ini adalah hal positif dari TikTok yang dapat kamu peroleh, antara lain
- Meyalurkan Hobi dan Mengasah Kemampuan
Untuk kamu yang memiliki passion sebagai seorang entertainer ataupun hobi menari, storytelling dan sebagainya, TikTok merupakan media yang tepat untuk menunjukkannya kepada banyak orang.
Kamu bisa mengasah kemampuan, membangun portofolio dan personal branding mu di aplikasi ini yang mungkin bisa bermanfaat untuk karir masa depan mu. - Monetisasi
TikTok bisa menghasilkan uang juga sekarang. Meskipun tidak mudah, apabila kamu bisa konsisten menjadi kreator yang menyebarkan konten menarik, bisa saja ada brand yang tertarik mengajak mu bekerja sama sehingga kamu bisa memperoleh pendapatan darinya.
Menurut TheStreet, salah satu kreator TikTok terkenal bernama Charlie D'Amelio bahkan diperkirakan memiliki pendapatan sebesar 30.000 - 50.000 USD dalam setiap konten yang diunggahnya di TikTok lho. - Promosi Bisnis
Sudah disinggung sebelumnya bahwa TikTok Ads merupakan salah satu fitur yang khusus dirancang untuk hal ini. Tidak hanya itu sebenernya, kamu pun bisa bekerja sama dengan kreator TikTok yang ada untuk mempromosikan produk/jasa mu.
Namun pastikan kamu telah mengetahui demografi pengguna TikTok ya agar tepat sasaran. Omnicoreagency menyebutkan bahwa 60% pengguna TikTok adalah perempuan dan 50% dari total penggunanya berusia dibawah 34 tahun. Jadi, pastikan produk/jasa mu sesuai ya! - Sarana Hiburan
Ini sejatinya manfaat utama dari aplikasi TikTok. Ragam video yang ditampilkan tentu mayoritas memiliki tujuan untuk menghibur. Jadi, bisa dipastikan kamu tidak akan kesulitan untuk menemukan hiburan di TikTok. Cocoklah untuk menghabiskan waktu luang mu.
Baca Juga: Kisah Sejarah Instagram dan Perkembangannya
Bahaya TikTok
Terlepas dari manfaat yang dapat diperoleh, hal sebaliknya pun dapat terjadi. Berikut ini beberapa dampak negatif TikTok yang wajib kamu waspadai,
- Membuat Kecanduan
Segala yang berlebihan tentu tidak baik, salah satunya adalah saat terlalu sering menggunakan TikTok hingga akhirnya menciptakan efek candu. Dalam jangka panjang, ini bisa saja hingga berdampak pada psikologis mu, dimana membuka TikTok menjadi sebuah 'keharusan' bagi mu. - Membuang Waktu
Bermain TikTok tentu membuang banyak waktu. Sulit membatasi diri untuk hanya menyaksikan beberapa video saja karena ada begitu banyak video menarik yang diunggah di aplikasi ini.
Oleh karena itu, kamu harus berhati-hati dalam menggunakan TikTok agar tidak lupa waktu dan merusak seluruh rencana harian mu. - Cyberbullying
Media sosial memang menyimpan hal positif dan negatif, salah satunya berhubungan dengan ulah penggunanya. TikTok yang terbuka untuk digunakan oleh siapapun nampak kesulitan untuk mengatasi hal ini.
Tak jarang ditemukan penggunanya meninggalkan komentar yang bersifat negatif seperti bullying, SARA dan pesan kebencian lainnya di TikTok. Ini tentu berbahaya, khususnya bagi pengguna di usia muda. - Konten Negatif
Meskipun sudah berkomitmen untuk memperbaiki kualitas konten yang ada, TikTok pun masih sering kecolongan. Masih ada saja pengguna yang mengunggah konten negatif di aplikasinya. Kamu harus lebih selektif dalam menonton agar terhindar dari hal ini.
Penutup
Sejarah TikTok dan lika-likunya memang menarik untuk dibahas. Aplikasi satu ini tentu akan terus berkembang kalau melihat dari tren yang ada sekarang ini. Mari kita saksikan bagaimana hal itu terjadi dan kalau kamu merupakan pengguna TikTok, jangan lupa hindari bahayanya ya.
***
Apabila
memiliki pertanyaan seputar artikel Mengulas Sejarah TikTok, Penemu, Fitur Hingga Dampaknya, silahkan tulis dikolom komentar ya.
Bila artikel ini bermanfaat, bantu Gubuk Pintar menyebarkan manfaatnya dengan membagikan artikel ini ke sosial media mu melalui tombol share di bawah ini. Terimakasih orang baik!
Bila artikel ini bermanfaat, bantu Gubuk Pintar menyebarkan manfaatnya dengan membagikan artikel ini ke sosial media mu melalui tombol share di bawah ini. Terimakasih orang baik!
0 komentar:
Posting Komentar