Terlepas sering mendengar, mungkin masih banyak orang yang kesulitan menjelaskan secara pasti apa itu Podcast. Kata "Podcast" memang cukup sulit untuk diterjemahkan definisinya secara langsung bila melihat dari susunan katanya. Namun sejatinya Podcast merupakan sebuah akronim.
Penjelasan tentang definisi dan akronim dari Podcast akan kamu temukan dibagian inti artikel ini. Selain itu, melalui artikel ini Gubuk Pintar ingin mengajak mu untuk turut mengetahui sejarah Podcast secara umum, jenis, manfaat hingga contoh-contoh Podcast yang ada saat ini.
Selain itu, Gubuk Pintar juga akan menyuguhkan daftar aplikasi yang dapat kamu gunakan untuk membuat dan mendengarkan Podcast.
Untuk itu, mari kita langsung masuk ke bagian inti artikelnya.
Daftar Isi |
Apa Itu Podcast?
Podcast
adalah sebuah konten audio yang memiliki topik bahasan tertentu dalam
setiap episodenya. Podcast didistribusikan melalui internet menggunakan
berbagai platform yang tersedia. Ini yang membuat Podcast berbeda dengan radio yang terbatas penyebarannya.
Selain
itu, Podcast juga memberikan keleluasaan kepada pendengarnya untuk
hanya mendengarkan konten yang mereka sukai saja, kapan pun dan dimana pun. Hal ini tidak dapat
kamu peroleh dari radio yang kontennya telah ditetapkan oleh tim
produksi dan ditayangkan pada satu waktu tertentu. Keleluasaan pendengar sendiri menjadi insiprasi dari
terpilihnya nama Podcast.
"Pod" dalam nama Podcast merupakan sebuah singakatan dari playable on demand yang artinya dimainkan atas permintaan. "Cast" sendiri berasal dari kata broadcasting yang artinya menyiarkan.
Namun
karena Apple kemudian menciptakan produk yang bernama iPod, kebingungan
sempat tercipta. Banyak orang menganggap bahwa Podcast hanya dapat
didengarkan pada melalui iPod saja. Oleh karena itu, beberapa istilah
lain seperti "Netcast" sempat diperdengarkan sebelum semakin banyak
orang memahami sejatinya apa itu Podcast.
Seiring dengan perkembangannya, ada pula kalangan yang menyarankan akronim Podcast sebagai Personal on Demand Broadcast.
Sejarah Podcast dan Perkembangannya
Segalanya berasal dari transmisi data audio yang awalnya digunakan untuk mengirimkan informasi secara personal saja. Namun pada awalnya, definisi dari apa itu Podcast sendiri masih cukup bervariasi.
Nama ini sendiri pertama kali diketahui publik oleh seorang bernama Ben Hammersley pada 12 Februari 2004 melalui tulisannya di Guardian.
Saat itu Ben mempertanyakan apa sejatinya nama yang tepat untuk konten audio layaknya radio yang dapat di download, dimana kala itu merupakan sebuah teknologi yang masih cukup baru dan segar. Ben menyebutkan 3 opsi nama yaitu "Audioblogging", "GuerillaMedia" dan "Podcasting".
Titik terang terpilihnya nama ini kemudian berlanjut ketika seorang bernama Dannie Gregoire menjelaskan opininya tentang "Podcasting" sebagai definisi dari download otomatis dan sinkronisasi sebuah konten audio. Dannie pun sempat mendaftarkan situs beralamatkan podcast.com saat itu.
Apa yang disampaikan Dannie dalam diskusi di Yahoo Group ini yang menjadi inspirasi lanjutan dari mengakarnya definisi Podcast hingga akhirnya dikenal seperti sekarang ini.
Tak bisa dipungkiri bahwa pengaruh radio cukup besar terhadap perkembangan Podcast. Wikipedia menyebutkan bahwa acara radio The Backstage Pass yang dipandu oleh Matt Schichter pada Oktober 2003 adalah Podcast pertama yang pernah ditayangkan. Acara live tersebut direkam dan kemudian disebarluaskan kembali secara dial-up streaming.
Selanjutnya, sosok seperti Adam Curry dan acara Daily Source Code-nya pun muncul yang kemudian dikenal sebagai salah satu pioner dalam jagat Podcast pada Agustus 2004. Tren Podcast pun memunculkan bibitnya dan mulai tumbuh serta berkembang.
Doc Searls, seorang Blogger dan kolumnis teknologi, mencoba mencari tahu popularitas Podcast kala itu. Pada tanggal 28 September 2004, Doc menemukan hanya 24 kali "Podcasts" dicari oleh para pengguna Google. Namun angka ini kemudian meningkat pada 1 Oktober 2004, dimana "Podcasts" telah dicari 1274 kali di Google dan terus meningkat setiap beberapa hari.
Sinyal peningkatan popularitas Podcast pun tertangkap oleh media raksasa asal Amerika, The New York Times, yang kemudian turut menyebarkan Podcast ke seluruh penjuru negara bahkan hingga ke Kanana, Australia dan Swedia. Popularitas Podcast pun terus meningkat setelahnya.
Per tahun 2021, Podcastinsight menyebutkan telah terdapat setidaknya 1,75 juta acara Podcast dengan lebih 43 juta episode di dunia saat ini. Jumlah ini diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan terus meningkatnya minat orang mendengar Podcast sehingga komersialisasi Podcast kian potensial.
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Reuters yang dipublikasikan Statista, Korea Selatan menjadi negara teraktif mendengarkan Podcast per kuartal pertama tahun 2019. Ini menunjukkan bagaimana Podcast tidak lagi 'berkecimpung' di seputar Amerika dan Kanana saja tetapi juga telah berkembang lebih jauh.
Negara Terkatif Mendengarkan Podcast (sumber: Statista) |
Bagaimana perkembangan Podcast di Indonesia?
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh DailySocial pada tahun 2018 lalu, 67,97% dari 2018 responden menyatakan bahwa mereka telah familiar dengan Podcast. Riset ini juga menunjukkan bahwa faktor fleksibilitas dan variasi konten menjadi alasan utama orang Indonesia menyukai hal ini.
Konten seputar dunia entertaiment menjadi favorit pendengar Podcast Indonesia, dimana mayoritas memilih mendengarkannya selagi berada di rumah sebelum tidur.
Konten seputar dunia entertaiment menjadi favorit pendengar Podcast Indonesia, dimana mayoritas memilih mendengarkannya selagi berada di rumah sebelum tidur.
Jenis-Jenis Podcast dan Penjelasan Singkatnya
Terdapat
beberapa jenis Podcast yang sejauh ini diperdengarkan. Ini digolongkan
berdasarkan bagaimana cara Podcast tersebut dibawakan. Jenis-jenisnya
antara lain,
Interview Podcast
Seperti namanya, Podcast jenis ini berbentuk wawancara dengan narasumber tentang topik tertentu. Tujuannya adalah memperoleh sebuah sudut pandang akan topik yang dibahas sehingga dapat memberikan nilai tambah terhadap pendengar.
Meskipun Podcast jenis ini memiliki topik yang dapat sangat bervariasi pada setiap episodenya, proses riset topik dan membuat janji dengan narasumber tentu akan menjadi tantangan tersendiri.Solo Podcast
Ya, kamu melakukannya sendirian tanpa ada narasumber atau orang lain yang bersama mu. Kamu akan membahas suatu topik sendirian, memaparkan sudut pandang mu dan memberikan nilai tambah ke pendengar berdasarkan pengetahuan mu.
Untuk membuat Solo Podcast, kamu harus memiliki suatu bidang keahlian agar pendengar mu dapat memperoleh informasi yang memang benar adanya. Membuat Podcast ini pula sangat potensial untuk membentuk brand image pribadi mu serta tentunya proses editing yang lebih mudah karena segalanya ada dalam 'genggaman' mu.Podcast Panel
Pada Podcast berpanelis, kamu butuh untuk menghadirkan beberapa orang pakar yang akan berbicara tentang suatu topik tertentu. Biasanya, jenis ini banyak digunakan untuk Podcast bertopik berita sehingga dapat memberikan pendengar opini yang kaya sudut pandang.
Meskipun terlihat positif bagi pendengar, Podcast berpanelis dapat cukup membuat repot kamu sebagai sang empunya Podcast. Kamu harus menghadirkan dengan lebih banyak orang dan juga harus mampu mencairkan dan mengembalikan suasana apabila diskusi berlangsung alot ataupun melebar dari topik.Multi-host Podcast
Berbanding terbalik dengan Podcast berpanelis, pada Multi-host Podcast sang host lah yang jumlahnya lebih dari satu. Tujuannya adalah untuk 'menguras' lebih dalam jawaban dari narasumber sehingga diperoleh jawaban yang lebih dalam.
Meskipun dapat menciptakan suasana yang lebih cair, memiliki lebih dari satu host dapat mengakibatkan diskusi yang jauh lebih melebar. Apabila para host belum memiliki chemistry yang cukup, maka bisa saja menyebabkan ketidakseimbangan yang membuat adanya pihak host yang cenderung pasif selama Podcast berlangsung.Storytelling Podcast
Nama Podcast ini sudah menjelaskannya semuanya kan?
Kamu akan menjabarkan suatu topik secara berurutan hingga mencapai kesimpulan dalam Podcast jenis ini. Tujuannya sendiri adalah memberikan pendengar gambaran tentang suatu kejadian dari awal hingga selesai beserta informasi dari setiap detail prosesnya.
Meskipun terdengar mudah dalam eksekusinya, proses produksi Podcast ini yang akan menjadi tantangan terberatnya. Kamu harus mampu membawa pendengar 'sedekat' mungkin dengan kejadian tersebut mungkin dengan menambahkan efek-efek suara tertentu, rekaman wawancara, dsb. yang dapat menggambarkan kejadian tersebut dan informasi didalamnya.Repurposed Content
Pernahkan kamu mendengar Podcast yang merupakan rekaman ulang dari sebuah acara yang tayang di televisi atau YouTube?
Ya, itulah Repurposed Content atau konten yang diproduksi ulang dalam bentuk Podcast. Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat Podcast jenis ini adalah proses editing nya.
Pastikan kamu mendapatkan footage yang tepat dan jelas informasinya ketika kamu buat dapat bentuk Podcast agar pendengar dapat mengerti tanpa harus melihat tayangan videonya.Hybrid Podcast
Podcast ini sejatinya tidak ada, dalam arti mungkin baru akan terdefinisi di waktu yang akan datang. Seperti apa yang kita ketahui, waktu akan menciptakan tren baru. Mungkin kedepan gaya Podcast mu lah yang menjadi tren.
Hybrid Podcast adalah Podcast yang dibawakan dengan cara berbeda dari jenis-jenis yang telah ada. Jadi, membuat Podcast itu tidak terbatas jenis-jenis yang telah dijabarkan sebelumnya, kamu tentu boleh saja membuat gaya mu sendiri selama pendengar mu nyaman dan menyukainya.
Manfaat Podcast dan Alasan Kamu Harus Mendengarkannya
Melihat semakin tingginya animo terhadap Podcast, tentu hal ini bukan terjadi karena semata mereka ingin mengisi waktu kosong saja. Podcast menyimpan manfaat yang positif untuk para pendengarnya, antara lain
Meningkatkan Pengetahuan Dari Para Pakar
Apabila kamu adalah orang yang berkecimpung dalam dunia kesehatan, mendengarkan Podcast kesehatan yang menghadirkan seorang pakar sebagai narasumbernya tentu dapat memperkaya keilmuan mu.
Ini menjadi salah satu daya tarik dari Podcast, kamu dapat mengatur waktu luang mu menjadi produktif untuk meningkatkan pengetahuan hanya bermodalkan gadget mu.Menghindari 'Bias' Dari Media Mainstream
Terkadang apa yang diberitakan oleh media mainstream hanya berasal dari satu sudut pandang saja, hal ini dapat menciptakan bias karena sumber informasi yang terbatas.
Mendengarkan informasi dari sebuah Podcast yang menghadirkan panelis-panelis yang relevan tentu akan memberikan mu gambaran yang lebih jelas tentang suatu kejadian sehingga terhindar dari berita palsu atau kurang objektif.Mempelajari Hal Baru
Kamu juga dapat belajar hal baru dengan lebih menyenangkan ketika mendengarkan Podcast. Topik yang kamu pelajari dapat kamu sesuaikan dengan minat mu dan hal ini dapat kamu lakukan ditengah waktu luang mu tanpa harus mengganggu rutinitas harian.
Host Podcast yang menyenangkan tentu menjadi nilai tambah lainnya dalam proses belajar mu.Menurunkan Kontak Mata Dengan Layar
Setelah menghabiskan banyak waktu memandang layar gadget, mata mu tentu membutuhkan waktu untuk istirahat. Mendengarkan Podcast bisa menjadi salah satu opsi yang tepat untuk mengistirahatkan mata mu tetapi tetap produktif dan well entertained.
Contoh Podcast Yang Ada Saat Ini
Kalau harus memberi contoh, rasanya Raditya Dika menjadi nama yang cocok. Gubuk Pintar yakin kamu tentu telah mengenal sosok yang satu ini. Selain jago membuat naskah film dan memerankannya, Radit juga sukses sebagai seorang konten kreator di Youtube.
Terhitung per April 2019, Radit juga mulai menayangkan konten Podcastnya yang diberi nama PORD (Podcast Raditya Dika). Nama yang sederhana atau mungkin sangat sederhana ya.
Acara Podcastnya ini diisi dengan berbagai konten seputar keuangan, keluarga, industri kreatif dan yang berkaitan dengan hal-hal tersebut.
PORD aktif menelurkan episode baru setiap satu minggu sekali di Spotify.
Bila kamu ingin mulai membuat Podcast, ada beberapa poin yang bisa kamu contoh dari PORD, yatiu:
- Menentukan topik yang spesifik, ini bertujuan agar Podcast mu memiliki unique brand tersendiri sehingga pendengar dapat dengan mudah mengingatnya.
- Memilih platform yang sesuai dan potensial (ramai pendengar) agar Podcast mu dapat terus berkembang.
- Memiliki jadwal tayang yang teratur dan terukur, jangan memaksakan untuk tayang setiap hari kalau itu bisa berdampak pada kualitas konten mu. Aturlah sesuai kesanggupan mu untuk memproduksi konten terbaik.
Rekomendasi Aplikasi Podcast Yang Cocok Untuk Mu
Ada begitu banyak aplikasi yang dapat kamu gunakan untuk mendengarkan Podcast, salah satu contohnya adalah Spotify.
Meskipun aplikasi ini bukan secara spesifik difungsikan untuk hal tersebut tetapi banyak para kreator Podcast menyiarkan kontennya di aplikasi ini. Tidak hanya berbahasa Inggris, konten Podcast berbahasa Indonesia pun tak sulit kamu temukan di Spotify.
Riset DailySocial juga mengungkap bahwa Spotify menjadi platform Podcast paling populer di Indonesia, dimana 52% respoden memilih platform ini.
Sebelumnya, Gubuk Pintar sudah membuatkan artikel tersendiri yang membahas secara spesifik aplikasi-aplikasi yang Gubuk Pintar rekomendasikan untuk kamu gunakan dalam mendengarkan Podcast. Kamu dapat membacanya di artikel Daftar Aplikasi Podcast Terbaik Yang WAJIB Kamu Install.
Silahkan temukan aplikasi yang paling cocok untuk mu dalam artikel tersebut ya!
Penutup
Jadi yang dimaksud apa itu Podcast adalah sebuah konten audio yang disebarkan melalui internet serta memiliki beragam jenis. Selain itu, Podcast pun memiliki manfaat baik dari segi pendidikan hingga kesehatan.
Podcast pun terus berkembang seiring berjalannya waktu hingga kini telah mulai populer di Indonesia. Oleh karena itu, boleh banget nih kamu untuk mulai mendengarkan Podcast agar tidak ketinggalan informasi, manfaat dan keseruannya.
***
Apabila
memiliki pertanyaan seputar artikel Mengenal Apa Itu Podcast, Jenis & Sejarahnya, silahkan tulis dikolom komentar ya.
Bila artikel ini bermanfaat, bantu Gubuk Pintar menyebarkan manfaatnya dengan membagikan artikel ini ke sosial media mu melalui tombol share di bawah ini. Terimakasih orang baik!
Bila artikel ini bermanfaat, bantu Gubuk Pintar menyebarkan manfaatnya dengan membagikan artikel ini ke sosial media mu melalui tombol share di bawah ini. Terimakasih orang baik!
0 komentar:
Posting Komentar