Mungkin Telegram belum setenar WhatsApp atau Line tetapi melihat perkembangannya terutama pada awal dekade ini yang telah mencapai 400 juta pengguna, berhasil mencuatkan optimisme tinggi bahwa depan Telegram akan terus berkembang dan menjadi semakin intim dengan lebih banyak pengguna.
Melihat potensi tersebut, rasanya sayang untuk tidak mengetahui bagaimana aplikasi ini bermula. Oleh karena itu, artikel yang membahas sejarah aplikasi Telegram ini pun Gubuk Pintar tuliskan.
Artikel ini akan mencakup pula siapa penemu aplikasi Telegram dan bagaimana perkembangannya. Untuk itu, mari kita masuk ke bagian inti artikel nya.
Daftar Isi |
Apa itu Telegram?
Melansir dari situs resminya, pengertian dari Telegram adalah aplikasi chatting seluler dan desktop berbasis cloud yang berfokus pada keamanan pengguna dan kecepatan aksesnya.
Sistem cloud yang diaplikasikan pada aplikasi ini akan menyimpan pesan mu sehingga walaupun kamu mengalami kehilangan perangkat, kamu tetap dapat mengembalikan riwayat pesan dan segala konten yang ada hingga kamu menghapusnya secara manual.
Skema keamanan MTProto menjadi salah satu poin membedakan yang Telegram dengan aplikasi pesan instan lainnya. Skema ini menggunakan enkripsi AES 256-bit, RSA 2048 dan Diffie-Hellman yang memungkinkan berkirim pesan secara rahasia, di mana kode enkripsi dapat berganti setiap waktu.
Sejak pertama kali diluncurkan pada 14 Agustus 2013, Telegram telah memiliki lebih dari 400 juta pengguna aktif dan jumlahnya terus berkembang.
Siapa Penemu Telegram?
Telegram ditemukan oleh Nikolai Durov dan Pavel Durov, dua bersaudara asal Rusia. Mereka membentuk sebuah proyek aplikasi jejaring sosial bernama VKontakte yang pada akhirnya harus berpindah tangan setelah mendapatkan tekanan dari pemerintah Rusia agar mau membuka isi pesan dari lawan politiknya dalam aplikasi tersebut.
Pavel Durov dan Nikolai Durov |
Berdasarkan pengalaman tersebut, Nikolai dan Pavel lantas meresponnya secara positif, ditambah dengan penilaian keamanan WhatsApp yang buruk menurut mereka, dua bersaudara ini pun berbagi tugas untuk mengembangkan Telegram.
Nikolai Durov cenderung berfokus mengembangkan skema MTProto yang disiapkan menjadi sistem inti aplikasi sedangkan Pavel Durov membantu dari segi pendanaan dan fasilitas bersama dengan mitranya Alex Neff.
Skema MTProto (Sumber: Telegram) |
Skema ini akan membuat pesan terenkripsi terlebih dahulu sebelum ditransmisikan. Sistem enkripsi yang dirancang dalam skema MTProto terus diperbarui hingga saat ini sehingga semakin sulit untuk di pecahkan.
Baca Juga: Sejarah Twitter
Sejarah Telegram dan Perkembangannya
Hanya butuh dua bulan sejak diluncurkan untuk Telegram memiliki 100.000 pengguna aktif. Ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari publik terhadap ide yang digagas oleh Durov bersaudara.
Angka ini terus berkembang. Pada Maret 2014, Telegram dilaporkan telah mendulang 35 juta pengguna bulan dengan 15 juta dari antaranya aktif menggunakan Telegram setiap harinya. Akhir tahun 2014, Telegram pun mencapai 50 juta pengguna aktif dengan rata-rata 1 juta pengguna baru mendaftar tiap minggunya serta telah mengirimkan lebih dari 1 milyar pesan per harinya.
Meloncat ke dua tahun setelahnya, Telegram berhasil memiliki 100 juta pengguna aktif dengan 350 ribu pengguna baru mendaftar setiap harinya serta mampu mengirimkan rata-rata 15 milyar pesan setiap hari per Februari 2016.
Pada awal dekade ini, Telegram melaporkan telah memiliki lebih dari 400 juta pengguna aktif per April 2020. Data-data ini menunjukkan bagaimana perkembangan Telegram yang semakin masif dari waktu ke waktu.
Terlepas dari perkembangan pesatnya, sejarah Telegram juga mencatat begitu banyak kontroversi yang melibatkan aplikasi ini bahkan hingga pernah di block oleh beberapa negara seperti Iran, China, Bahrain, Pakistan, India, Rusia dan Indonesia.
Kejadian pemblokiran Telegram di Indonesia pertama kali terjadi pada 14 Juli 2017. Kementrian Komunikasi dan Informasi (KOMINFO) Indonesia memerintahkan kepada seluruh jasa penyedia layanan internet di tanah air untuk memblokir 11 DNS milik Telegram.
Pemblokiran dilakukan lantaran KOMINFO menilai Telegram tak menjalankan SOP untuk memastikan aplikasinya bebas dari konten terlarang dan melanggar hukum.
Kondisi ini akhirnya sampai ke Pavel Durov yang kemudian bersedia datang untuk berdiskusi terkait pemblokiran Telegram di Indonesia. Selepas diskusi tersebut, Durov mengakui kelalaiannya dan berkomitmen untuk membersihkan konten-konten negatif di Telegram.
Blokir terhadap Telegram akhirnya secara resmi dicabut oleh KOMINFO per tanggal 10 Agustus 2017, hampir satu bulan sejak penetapan blokir dilakukan.
Selain kasus di Indonesia, biasanya yang menjadi latar belakang dari pembatasan terhadap aplikasi Telegram tak lain adalah karena faktor politik dan keamanan.
Baca Juga: Sejarah Facebook
Fitur Telegram
Bukan tanpa alasan sejarah Telegram mampu 'terlukis' dengan begitu hebatnya, mereka menyajikan fitur-fitur yang fresh dan berbeda dari aplikasi serupa pada umumnya. Beberapa fiturnya antara lain,
Secret Chat
Fitur ini memberikan privasi ekstra terhadap penggunanya yang sangat cocok untuk pengguna yang ingin mendiskusikan hal-hal yang sifatnya sangat rahasia.
Fitur ini memanfaatkan skema MTProto yang terenkripsi dengan sangat kompleks, chat nya pun tidak akan tersimpan di cloud sebagaimana umumnya chat di Telegram.
Selain itu, fitur Secret Chat juga dapat secara otomatis terhapus dalam rentang waktu tertentu serta pesannya tidak dapat di foward dan screenshot secara langsung.Super Group
Bila dibandingkan dengan WhatsApp, mungkin kapasitas standar anggota grup Telegram masih jauh lebih kecil, dimana hanya dapat menampung 200 orang sedangkan WhatsApp 256 orang.
Namun ketika fitur Super Group diaktifkan, maka kamu bisa memperbesar kapasitas hingga 5.000 orang! Sangat cocok untuk membentuk grup untuk kebutuhan pekerjaan, keluarga, sekolah dan lainnya kan?Bot Chat
Meskipun terlihat sepele, fitur bot chat ternyata memiliki begitu banyak kelebihan lho. Kamu dapat mencari berita terbaru , menerima pembayaran dari pengguna Telegram, mengetahui ramalan cuaca dan menerjemahkan bahasa.
Tidak hanya itu, kamu juga bisa terhubung dengan orang baru yang memiliki minat yang sama dengan menggunakan bot chat ini.Opsi Kompres File
Akan sangat boros kuota dan waktu ketika harus menerima dan mengirim file berukuran besar bukan? Nah, ketika menggunakan Telegram, kamu memiliki opsi untuk mengirimnya secara original atau terkompresi. Menarik bukan?
Kelebihan Aplikasi Telegram
Sudah tahu sejarah Telegram, penemu, perkembangan dan fiturnya kan? Sekarang mari kita lihat apa saja kelebihan dari aplikasi ini dibanding aplikasi sejenisnya.
- Penyimpanan berbasis cloudKeterbasan memori internal tidak akan menjadi masalah lagi ketika kamu beralih menggunakan Telegram. Seluruh riwayat chat, gambar, video, berkas dan konten lainnya akan di simpan dalam ruang penyimpanan pada server Telegram.Kamu dapat mengaksesnya kapan pun bahkan dari perangkat yang berbeda. Tentu tidak akan tersimpan selamanya karena kamu dapat menghapusnya pula secara manual. Ini menjadi salah satu alasan mengapa aplikasi ini lebih baik dari para pesaingnya.
- Sistem keamanan yang sangat kompleksTelah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa sistem inti dari aplikasi ini menggunakan MTProto yang memiliki pola enkripsi yang kompleks. Kamu tidak perlu takut privasi dan keamanan mu terganggu ketika menggunakan aplikasi ini.
- Batasan ukuran file yang cukup besarKamu dapat mengirim file hingga berukuran 2 GB dalam sekali pengiriman, tidak dapat dibandingkan dengan WhatsApp yang hanya 16 MB bahkan Google Mail pun hanya 25 MB saja.
Sangat cocok bagi kamu mu yang membutuhkan media bertukar file yang sifatnya personal dan diakses dengan mudah.
Penutup
Seperti itulah sejarah Telegram serta perkembangannya hingga saat ini. Ya, mungkin terlihat cukup banyak lika-likunya tetapi hal tersebut lantas tidak membuat aplikasi ini 'menciut'. Telegram justru semakin dikenal dan bertambah besar basis penggunanya.
Semoga ke depan dapat berkembang terus secara positif!
Bila kamu ingin mengunduh aplikasi Androidnya, silahkan mengakses Google Play melalui tombol berikut ini ya.
***
Apabila memiliki pertanyaan seputar artikel Sejarah Telegram, Penemu Dan Perkembangannya, silahkan tulis dikolom komentar ya.
Bila artikel ini bermanfaat, bantu Gubuk Pintar menyebarkan manfaatnya dengan membagikan artikel ini ke sosial media mu melalui tombol share di bawah ini. Terimakasih orang baik!
0 komentar:
Posting Komentar