Telah banyak kita dengar tentang kisah kejeniusan orang-orang terdahulu yang berhasil menciptakan ide awal tentang hal-hal yang bersinggungan dengan kita saat ini, tak terkecuali dalam dunia elektronik. Mulai dari lampu, telepon hingga komputer bukanlah sebuah penemuan baru tetapi hanya saja selalu diperbaharui.
Khusus untuk komputer, tidak terbayangkan bahwa kecanggihannya akan seperti ini karena awalnya konsep komputer itu hanya terbatas untuk menjadi alat penghitung angka secara otomatis saja. Konsep ini berasal dari seorang Charles Babbage.
Charles Babbage sendiri bukan orang biasa, dirinya terkenal berkat sederet kejeniusan yang dilakukannya. Penemuan Charles Babbage pun sangat banyak yang membantu kehidupan manusia. Oleh karena itu, artikel ini secara khusus akan membahas biografi Charles Babbage dari kehidupan, riwayat pendidikan serta kisah Charles Babbage.
Biografi Charles Babbage
Charles Babbage merupakan orang yang dikenal sebagai "Bapak Komputer". Dirinya menjadi orang pertama yang mencetuskan ide mesin komputer yang dapat diprogram.
Dalam perjalanannya menciptakan komputer, Charles Babbage harus mengalami kegagalan dalam merealisasikan idenya. Ide ini akhirnya sempat terlupakan seiring berjalannya waktu. Namun pada tahun 1991, para ilmuwan Inggris melakukan uji coba kembali terhadap konsep Babbage dan nyatanya ide Babbage tersebut memang ternyata benar dapat direalisasikan.
Terlahir sebagai seorang Kristiani, Charles dibaptis pada 6 January 1792 di paroki St. Mary's, Newington, Inggris. Ia merupakan putra pertama dari empat bersaudara. Ayahnya bernama Benjamin Babbage merupakan seoraang bankir sukses dan seorang saudagar kaya serta ibunya bernama Betsy Plumleigh Teape.
Charles harus kehilangan kedua saudara laki-lakinya yang meningggal pada masa kanak-kanak. Kondisi ini membuat kedua orang tuanya menjadi sangat protektif. Ketika Charles jatuh sakit saat berusia 8 tahun, ia langsung dibawa ke Devon untuk mendapatkan udara pedesaan yang lebih sehat.
Setelah selesai menjalani pendidikan tinggi, Charles menikah dengan dengan Georgina Whitmore pada tahun yang sama dengan kelulusannya. Mereka dikaruniai delapan orang anak, tapi hanya lima yang dari anak mereka yang mampu hidup melewati usia kanak-kanak. Tidak lama setelah menikah, Babbage memutuskan untuk menjadi pendeta. Namun usahanya harus menemui jalan terjal.
Saat itu di Eropa sedang berlangsung pola pikir yang menganggap orang-orang yang merujuk pada suatu keilmuan dari penemuan negara lain adalah kelompok orang yang liberal dan tidak patriotik.
Ketika sekolah, Charles Babbage bahkan pernah kesal karena para gurunya tidak memahami perkembangan terakhir dalam bidang matematika di Perancis. Inggris dan Perancis saat itu memang sedang terlibat perang Napoleon. Akibatnya, mempelajari karya ahli matematika dan ilmuwan Perancis dianggap tindakan yang tidak patriotik karena ditakutkan dapat menginisiasi gerakan revolusioner mencontoh yang terjadidi Perancis.
Sebagai seorang ilmuwan matematika, Charles pun harus menerima kecaman tersebut karena dirinya senang membaca buku-buku seperti karya Blaise Pascal yang merupakan seorang ilmuwan Perancis dan menjadikannya referensi.
Kegagalan Charles Babbage menjadi pendeta pun tak lain adalah karena para pemimpin gereja tempatnya melamar terlalu memercayai tuduhan bahwa Babbage adalah seorang liberal yang tidak patriotik.
Kegagalan menjadi pendeta, membuat Charles Babbage menempuh jalan lain. Charles dan istrinya pindah ke London tahun 1815 dengan mengandalkan kemampuan matematiknya. Di London, Charles memperoleh banyak kesempatan menjadi pembicara dengan topik tentang manfaat eksperimen dan teori matematika.
Keterlibatannya pada kegiatan serupa, membawa Charles berhasil menjadi salah satu anggota Royal Society, perkumpulan paling bergengsi untuk para ilmuwan Inggris pada tahun 1816.
Charles Babbage pun kian banyak memberikan sumbangan penting dalam bidang matematika, seperti aljabar dan teori fungsi. Namun satu hal yang selalu menjadi keinginannya adalah mempraktikkan matematika. Berkat usahanya dan dukungan rekan-rekannya, Charles Babbage berhasil mendapatkan proyek untuk mengerjakan mesin analitis.
Charles Babbage harus berpisah dengan sang istri karena Georgina meninggal tahun 1827.
Selepas sembuh dari sakitnya, Charles Babbage kembali ke London. Dia bergabung di Holmwood Academy yang terletak di Baker Street, Enfield, Middlesex. Disinilah kecintaannya terhadap matematika bermula.
Tahun 1803, keluarganya pindah dan menetap di Devon. Charles Babbage kemudian bersekolah di Totnes Grammar School selama 7 tahun. Dalam jangka waktu ini, Charles terus mengasah kemampuan matematikanya hingga meraih kesempatan untuk bergabung ke Trinity College di Universitas Cambridge pada tahun 1810.
Charles Babbage menyelesaikan pendidikannya di Trinity Collage dalam bidang matematika pada tahun 1814. Tiga tahun kemudian, Charles berhasil memperoleh gelar masternya.
Dalam jangka waktu 1828–1839, Charles Babbage menjabat sebagai Lucasian Professor of Mathematics dari Universitas Cambridge.
Awal tahun 1820-an, Babbage mulai bekerja untuk membuat mesin hitung kecil beroda enam yang bisa menghitung secara cermat dengan kapasitas dua puluh desimal. Hasil eksperimennya ini kemudian dipresentasikannya dihadapan para ilmuwan Royal Society hingga dirinya berhasil mendapatkan bantuan finansial dari pemerintah Inggris untuk melanjutkan perkembangan mesin tersebut. Mesinnya ini dikenal dengan nama "Difference Engine no.1".
Namun pendanaan yang berlangsung ternyata tidak mencukupi sehingga eksperimennya sempat terhenti sementara. Warisan dari sang ayah yang meninggal pada tahun 1827, digunakannya untuk melanjutkan proyek ini hingga pada tahun 1930-an.
Pada tahun 1930-an, sebuah ide baru muncul dalam kepala Charles Babbage. Kali ini ingin menciptakan sebuah mesin dengan kemampuan analitis yang dapat menghitung model matematika seperti persoalan aritmatika dan memiliki memori layaknya komputer sekarang ini. Charles terinspirasi dari Joseph Marie Jacquard yang berhasil menciptakan mesin tenun.
Mesin tenun yang diciptakan Joseph memiliki kartu berlubang-lubang untuk meciptakan pola tenunan yang sesuai kebutuhan. Babbage menyadari bahwa sistem ini dapat dipakai untuk memasukkan data dan menyimpan instruksi ke dalam mesin untuk menjalankan perhitungan matematika. Ide Charles Babbage ini pernah dipublikasikan dalam bahasa Perancis oleh temannya, Ada Lovelace ke sebuah koran di negara tersebut.
Eksperimen Charles Babbage terhadap idenya ini gagal terealisasi karena keterbatasan komponen yang ada pada saat itu. Mesin ini membutuhkan komponen dengan ukuran yang presisi. Di era lampau belum ada mesin produk yang mampu menciptakan produk dengan ukuran yang presisi.
Namun kegagalannya ini lah yang menjadi konsep keberhasilan terciptanya komputer modern. Kamu dapat membaca bagaimana proses terciptanya komputer modern saat ini pada artikel Sejarah Komputer Di Dunia Secara Lengkap Dan Mendalam.
Pada tahun 1991, para ilmuwan Inggris melakukan uji coba kembali terhadap konsep Babbage dan berhasil menciptakan mesin "Difference Engine No. 2" yang akurat menghitung hingga 31 digit angka. Mesin ini diciptakan sesuai dengan spesifikasi "mesin analitis" Charles yang membuktikan bahwa ide Charles Babbage tersebut memang benar adanya.
Selain itu, Charles Babbage juga dikenal sebagai seorang pemeluk Kristiani yang taat. Tahun 1837, ia membuat sebuah tulisan yang berjudul "On the Power, Wisdom, and Goodness of God, as Manifested in The Creation", yang diterbitkan oleh Royal Society dan dibiayai oleh bangsawan Bridgewater. Anthony Hyman menyatakan dalam biografi Charles Babbage bahwa, "Babbage percaya bahwa metode ilmiah yang difungsikan sampai batas maksimalnya, seluruhnya serasi dengan agama yang diwahyukan, dan dia menulis 'Ninth Bridgewater Treatise' untuk membuktikannya."
Kami juga memiliki artikel tentang penemu virus komputer, kamu dapat membacanya pada artikel Profil Penemu Virus Komputer Pertama Di Dunia.
Bila memiliki pertanyaan seputar artikel Kisah Charles Babbage Menemukan Komputer, silahkan tulis dikolom komentar ya.
Dalam perjalanannya menciptakan komputer, Charles Babbage harus mengalami kegagalan dalam merealisasikan idenya. Ide ini akhirnya sempat terlupakan seiring berjalannya waktu. Namun pada tahun 1991, para ilmuwan Inggris melakukan uji coba kembali terhadap konsep Babbage dan nyatanya ide Babbage tersebut memang ternyata benar dapat direalisasikan.
Kehidupan Charles Babbage
Charles Babbage kecil lahir di London, 26 Desember 1791. Namun ada cukup banyak misinformasi saat ini tentang di mana tepatnya Charles lahir. Namun merujukan pada Oxford Dictionary of National Biography (ODNB), Charles kemungkinan dilahirkan di 44 Crosby Row, Walworth Road, London, Inggris. Charles Babbage sendiri meninggal di London, 18 Oktober 1871 pada usia 79 tahun.Terlahir sebagai seorang Kristiani, Charles dibaptis pada 6 January 1792 di paroki St. Mary's, Newington, Inggris. Ia merupakan putra pertama dari empat bersaudara. Ayahnya bernama Benjamin Babbage merupakan seoraang bankir sukses dan seorang saudagar kaya serta ibunya bernama Betsy Plumleigh Teape.
Charles harus kehilangan kedua saudara laki-lakinya yang meningggal pada masa kanak-kanak. Kondisi ini membuat kedua orang tuanya menjadi sangat protektif. Ketika Charles jatuh sakit saat berusia 8 tahun, ia langsung dibawa ke Devon untuk mendapatkan udara pedesaan yang lebih sehat.
Setelah selesai menjalani pendidikan tinggi, Charles menikah dengan dengan Georgina Whitmore pada tahun yang sama dengan kelulusannya. Mereka dikaruniai delapan orang anak, tapi hanya lima yang dari anak mereka yang mampu hidup melewati usia kanak-kanak. Tidak lama setelah menikah, Babbage memutuskan untuk menjadi pendeta. Namun usahanya harus menemui jalan terjal.
Saat itu di Eropa sedang berlangsung pola pikir yang menganggap orang-orang yang merujuk pada suatu keilmuan dari penemuan negara lain adalah kelompok orang yang liberal dan tidak patriotik.
Ketika sekolah, Charles Babbage bahkan pernah kesal karena para gurunya tidak memahami perkembangan terakhir dalam bidang matematika di Perancis. Inggris dan Perancis saat itu memang sedang terlibat perang Napoleon. Akibatnya, mempelajari karya ahli matematika dan ilmuwan Perancis dianggap tindakan yang tidak patriotik karena ditakutkan dapat menginisiasi gerakan revolusioner mencontoh yang terjadidi Perancis.
Sebagai seorang ilmuwan matematika, Charles pun harus menerima kecaman tersebut karena dirinya senang membaca buku-buku seperti karya Blaise Pascal yang merupakan seorang ilmuwan Perancis dan menjadikannya referensi.
Kegagalan Charles Babbage menjadi pendeta pun tak lain adalah karena para pemimpin gereja tempatnya melamar terlalu memercayai tuduhan bahwa Babbage adalah seorang liberal yang tidak patriotik.
Kegagalan menjadi pendeta, membuat Charles Babbage menempuh jalan lain. Charles dan istrinya pindah ke London tahun 1815 dengan mengandalkan kemampuan matematiknya. Di London, Charles memperoleh banyak kesempatan menjadi pembicara dengan topik tentang manfaat eksperimen dan teori matematika.
Keterlibatannya pada kegiatan serupa, membawa Charles berhasil menjadi salah satu anggota Royal Society, perkumpulan paling bergengsi untuk para ilmuwan Inggris pada tahun 1816.
Charles Babbage pun kian banyak memberikan sumbangan penting dalam bidang matematika, seperti aljabar dan teori fungsi. Namun satu hal yang selalu menjadi keinginannya adalah mempraktikkan matematika. Berkat usahanya dan dukungan rekan-rekannya, Charles Babbage berhasil mendapatkan proyek untuk mengerjakan mesin analitis.
Charles Babbage harus berpisah dengan sang istri karena Georgina meninggal tahun 1827.
Riwayat Pendidikan Charles Babbage
Charles Babbage awalnya menempuh pendidikan di Alphington namun karena ia mengalami demam yang cukup parah, orang tuanya lantas membawa Charles ke Devon yang memiliki suasana pedesaan. Selama menjalani masa-masa di Devon, Charles bersekolah di King Edward VI Grammar School yang terletak di Totnes, Devon Selatan.Selepas sembuh dari sakitnya, Charles Babbage kembali ke London. Dia bergabung di Holmwood Academy yang terletak di Baker Street, Enfield, Middlesex. Disinilah kecintaannya terhadap matematika bermula.
Tahun 1803, keluarganya pindah dan menetap di Devon. Charles Babbage kemudian bersekolah di Totnes Grammar School selama 7 tahun. Dalam jangka waktu ini, Charles terus mengasah kemampuan matematikanya hingga meraih kesempatan untuk bergabung ke Trinity College di Universitas Cambridge pada tahun 1810.
Charles Babbage menyelesaikan pendidikannya di Trinity Collage dalam bidang matematika pada tahun 1814. Tiga tahun kemudian, Charles berhasil memperoleh gelar masternya.
Dalam jangka waktu 1828–1839, Charles Babbage menjabat sebagai Lucasian Professor of Mathematics dari Universitas Cambridge.
Kisah Charles Babbage Sebagai Penemu Komputer
Perkembangan mesin hitung berawal dari abakus atau sempoa yang biasa digunakan bangsa Babilonia sekitar tahun 600 SM. Alat ini terdiri dari manik-manik yang digantung pada dawai dalam bingkai, manik-manik tersebut yang digerakkan sesuai angka perhitungan.Awal tahun 1820-an, Babbage mulai bekerja untuk membuat mesin hitung kecil beroda enam yang bisa menghitung secara cermat dengan kapasitas dua puluh desimal. Hasil eksperimennya ini kemudian dipresentasikannya dihadapan para ilmuwan Royal Society hingga dirinya berhasil mendapatkan bantuan finansial dari pemerintah Inggris untuk melanjutkan perkembangan mesin tersebut. Mesinnya ini dikenal dengan nama "Difference Engine no.1".
Difference Engine no.1 karya Charles Babbage di Museum Sains London (sumber: wikipedia) |
Pada tahun 1930-an, sebuah ide baru muncul dalam kepala Charles Babbage. Kali ini ingin menciptakan sebuah mesin dengan kemampuan analitis yang dapat menghitung model matematika seperti persoalan aritmatika dan memiliki memori layaknya komputer sekarang ini. Charles terinspirasi dari Joseph Marie Jacquard yang berhasil menciptakan mesin tenun.
Mesin tenun yang diciptakan Joseph memiliki kartu berlubang-lubang untuk meciptakan pola tenunan yang sesuai kebutuhan. Babbage menyadari bahwa sistem ini dapat dipakai untuk memasukkan data dan menyimpan instruksi ke dalam mesin untuk menjalankan perhitungan matematika. Ide Charles Babbage ini pernah dipublikasikan dalam bahasa Perancis oleh temannya, Ada Lovelace ke sebuah koran di negara tersebut.
Eksperimen Charles Babbage terhadap idenya ini gagal terealisasi karena keterbatasan komponen yang ada pada saat itu. Mesin ini membutuhkan komponen dengan ukuran yang presisi. Di era lampau belum ada mesin produk yang mampu menciptakan produk dengan ukuran yang presisi.
Namun kegagalannya ini lah yang menjadi konsep keberhasilan terciptanya komputer modern. Kamu dapat membaca bagaimana proses terciptanya komputer modern saat ini pada artikel Sejarah Komputer Di Dunia Secara Lengkap Dan Mendalam.
Pada tahun 1991, para ilmuwan Inggris melakukan uji coba kembali terhadap konsep Babbage dan berhasil menciptakan mesin "Difference Engine No. 2" yang akurat menghitung hingga 31 digit angka. Mesin ini diciptakan sesuai dengan spesifikasi "mesin analitis" Charles yang membuktikan bahwa ide Charles Babbage tersebut memang benar adanya.
Kepribadian Unggul Charles Babbage
Charles Babbage merupakan pribadi yang hangat dan dermawan. H.W Buxton, teman Charles yang menulis biografinya, mengenal Charles sebagai teman yang setia dan dapat diandalkan serta berintegritas tinggi. Charles pun dikenal sebagai seorang yang berpegang teguh pada prinsipnya tetapi tidak pernah menjelekkan orang yang berbeda pandangan dengannya.Selain itu, Charles Babbage juga dikenal sebagai seorang pemeluk Kristiani yang taat. Tahun 1837, ia membuat sebuah tulisan yang berjudul "On the Power, Wisdom, and Goodness of God, as Manifested in The Creation", yang diterbitkan oleh Royal Society dan dibiayai oleh bangsawan Bridgewater. Anthony Hyman menyatakan dalam biografi Charles Babbage bahwa, "Babbage percaya bahwa metode ilmiah yang difungsikan sampai batas maksimalnya, seluruhnya serasi dengan agama yang diwahyukan, dan dia menulis 'Ninth Bridgewater Treatise' untuk membuktikannya."
Penutup
Charles Babbage dikenal sebagai "Bapak Komputer" karena berhasil menciptakan ide mesin analitik yang menginspirasi perkembangan komputer digital modern. Kejeniusannya tidak membuat Charles Babbage menjadi orang yang sombong. Ia dikenal sebagai seorang pribadi yang hangat, dermawan serta agamis oleh teman-temannya.Kami juga memiliki artikel tentang penemu virus komputer, kamu dapat membacanya pada artikel Profil Penemu Virus Komputer Pertama Di Dunia.
***
Bila memiliki pertanyaan seputar artikel Kisah Charles Babbage Menemukan Komputer, silahkan tulis dikolom komentar ya.
0 komentar:
Posting Komentar